Mukidi tipu polisi


Di suatu jalan yg ramai di pinggir kota Semarang
Karena takut terlambat, Mukidi, karyawan pabrik roti, melaju dgn motornya tanpa hiraukan rambu2 lalin.

Polantas : "Stopppp!"

Mukidi : "Kok disetop kenapa Pak?"

Polisi : " Anda melanggar rambu2 lalu lintas! Tolong keluarkan SIM, STNK dan KTP nya!"

Mukidi keluarkan jurus berkelit : "Maaf pak saya tidak punya, saya masih anak sekolah Pak..."

Polisi : "Kalau begitu motor saya tahan, dan Saudara saya tilang, siapkan uang Rp. 500.000,- untuk disetor ke BRI"

Mukidi coba berkelit lagi : "Tolong pak, kan saya anak sekolah, jadi nggak banyak punya uang, kita damai saja ya pak?..."

Polisi : "Memangnya kamu punya uang berapa buat damai....?"

Mukidi : "Saya lihat Bapak tadi merokok, bagaimana saya belikan saja rokok di warung seberang jalan itu..."

Polisi : " Ya sudah... beliin Marlboro ya, tapi motornya tetap disini."

Mukidi langsung nyebrang jalan menuju warung, "Bang... saya disuruh ngambil rokok dulu sama pak polisi itu (sambil menunjuk Pak Polisi di seberang jalan). Marlboro 4 bungkus!"

Tk. Warung : "Polisi yang mana...? Awas, Jangan coba2 menipu saya!!."

Mukidi : "Yang itu! kemudian dia berteriak: "Pak, pak.. rokok yang ini 'kan?" Sambil tunjukkan rokok Marlboro.

Polisi : "Yaaa siiippp...!"

Mukidi : "Tuh 'kan... Nanti dia yang akan bayar...!" Sambil nyeberang jalan bawa 4 bungkus rokok!
Rokok yg 2 dia kantongi, yg 2 diserahkan: "Nih Pak, dua bungkus!."

Polisi : "Hmm... , baiklah, Lain kali hati-hati ya!"

Mukidi : "Trims Pak...!", terus tancap gas wuzz!

Dua jam kemudian...

Tk.Warung mendatangi pos polisi : "Pak, suruhan bapak tadi kan ngambil rokok Marlboro 4 bungkus, katanya bapak yang bayar."

Polisi : "Haaahh!! Bedes sialan! Polisi pun berani juga dia tipu...!!!"

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »