#1 - Matematika Separo Ditambah Separo
Putra sulungku mengajarkan ilmu hitung yang baru dipelajarinya di kelas kepada adiknya yang berumur 4 tahun. Dialog di antara mereka berdua secara diam-diam telah terdengar olehku.
Dia menanya : "Amat, separo ditambah separo sama dengan berapa?"
Amat menjawab : "Satu sandwich."
#2 - Guru Fisika dan Guru Matematika
Dua guru, seorang ahli fisika dan matematika, sedang duduk di ruang guru. Tiba-tiba, mesin pembuat kopi memercik api dan terbakar. Fisikawan meraih ember dan melompat menuju wastafel, mengisi ember dengan air dan memadamkan api.
Dua minggu kemudian, hal yang sama terjadi. Sekali lagi, mesin pembuat kopi terbakar. Kali ini, matematikawan berdiri, mengambil ember dan menyerahkan ember kepada fisikawan, sehingga mengurangi masalah yang sudah dipecahkan sebelumnya.
#3 - Bapak Mirip Putri
Putri : "Daddy, mengapa orang mengatakan putri biasanya mirip-mirip Bapaknya, dan bukannya mengatakan Bapak mirip-mirip putrinya?"
Bapak: "Aku sekarang akan menanyamu, ada Bapak lebih dulu atau ada putri lebih dulu?"
Putri : "Sudah tentu ada putri lebih dulu, kemudian baru ada Bapak. Kenyataannya kan sesudah ibu melahirkan diriku Bapak baru menjadi daddy. apa bukan begitu?"
Bapak : "???"
#4 - Beli Yoghurt Bonus Meja dan Kursi Plastik
Pada suatu hari, di sebuah toko kecil ada berbagai merek yoghurt yang dijual dengan harga Rp. 40.000 per kardus, hadiahnya : satu setel meja dan kursi plastik khusus untuk anak-anak.
Ibu : "Meja dan kursi plastik ini bentuknya mungil sekali dan buatannya juga sangat baik, kalau aku mau membelinya secara terpisah, apakah dijual juga?"
Juragan toko : "Ya, kalau ibu mau, silahkan."
Ibu : "Satu setel dijual berapa duit?"
Juragan toko : "Rp.40.000, hadiahnya satu kardus yoghurt, bagaimana?"
#5 - Membicarakan Orang Tidak Berambut
Di tengah jalan, seorang anak laki-laki kecil berkata kepada ibunya sambil menunjuk seseorang yang berjalan di depannya
"Bu, coba ibu perhatikan, orang yang di depan kita ini kepalanya sedikitpun tak berambut, hihihi..."
"Sst, ngomong kecilan sedikit donk, kalau omonganmu sampai kedengaran olehnya, ngga baik ah."
Anak itu menanya lebih lanjut dengan heran : "Kok bisa? Kenapa bu? Dia sendiri tidak tahu kalau dirinya tak berambut?"
#6 - Harga Satu Sloki Brendi
Seorang Skotlandia masuk ke sebuah kafe di London. Ia menanya harga satu seloki brendi.
"Minum di beranda 2 Pounds." Jawab pelayan kafe, "tapi bila minum di pinggir meja kedai Anda cukup membayar 1.5 Pounds."
Setelah berfikir sejenak, orang Skotlandia itu menanya lebih lanjut: "Jika aku minum dalam posisi berdiri dengan kaki sebelah di pinggir meja kedai, bayar berapa?"
#7 - Surat Ijin Mengemudi Kereta Api
Seorang sopir truk mengangkut muatan barang. Di tengan jalan ia menjumpai polisi lalu lintas yang sedang dinas. Polisi minta sopir itu menunjukkan SIM-nya.
Sang sopir memberikan SIM-nya dengan sikap hormat, namun sama sekali tak disangka polisi lalu lintas itu segera menghempaskan SIM tersebut ke lantai dan berteriak-teriak dengan marahnya:
"Truk bermuatan 8 ton kamu isi dengan barang 40 ton. Yang mau kulihat sekarang ialah SIM kereta apimu. Segera berikan SIM kereta apimu itu kepadaku! Oke?"
#8 - Betul-betul Mengenal Keadaan Dirimu
Dani : "Sesudah kawin aku benar-benar merasa sial."
Jono : "Lho, ada apa? Apa yang telah terjadi?"
Dani : "Di depan isteriku, bila aku bermuka merengut, ia mengatakan bahwa diriku berdarah dingin dan tidak berperasaan; bila aku menyambutnya dengan muka tersenyum, ia mengatakan 'di balik senyumku tersembunyi sebilah pisau belati' alias aku ini hanya 'bermanis-manis di muka tapi hatinya jahat'; bila aku dengan sengaja memperhatikan dan memperlakukan dirinya secara istimewa, ia mengatakan aku ini orangnya pandai menjilat; karena hatiku tersinggung dan marah, maka pekerjaan rumah tangga apa pun tak kulakukan, ia mengatakan aku berlagak seperti tuan besar, coba kamu dengar..."
Jono : "Isterimu betul-betul seorang yang zenial! Luar biasa hebatnya!"
Dani : "Kamu bilang apakah omongannya itu hanya sekadar ngaco, dalam arti hanya dikatakan dengan sembarangan?"
Jono : "Bukan, dia terlalu mengenal dirimu, dan dia betul-betul mengerti bahwa kamu ini bagaimana orangnya, hehehe..."
#9 - Nasib Tukang Gali Kuburan
Bapakku adalah seorang buruh penggali kuburan di sebuah tanah kuburan. Sekali peristiwa, ia pernah melakukan suatu kesalahan yang fatal. Hari itu saat akan dilangsungkan suatu upacara pemakaman, ia baru menyadari bahwa dirinya telah salah menggali letak kuburan tersebut.
Untungnya anak perempuan Almarhum bisa memahami dan memakluminya.
Ia berkata dengan kesal hati : "Bapakku sungguh-sungguh kasihan, selama hidupnya ia sering menggerutu susah sekali menemukan lahan parkir, dan ia sekarang sudah jalan, tapi nasibnya sepertinya kok sama, untuk mendapatkan tempat peristirahatan saja juga tak mudah."
#10 - Anehnya Orang Inggris
Seorang orang Skotlandia pulang ke kampung halamannya dari Inggeris. Sesampainya di rumah keluarganya menanya
"Di London, kamu bagaimana?"
Orang Skotlandia itu menjawab : "Masih bolehlah! Hanya aku merasa sifatnya orang Inggeris itu sangat aneh. Saat aku tinggal di hotel, mereka semalam suntuk mengetuk-ngetuk dinding kamarku seperti orang gila saja."
"Waktu itu kamu sedang kerja apa?"
"Pada hal aku tidak melakukan apa-apa! Semalaman aku hanya meniup seruling!"