Sebagian besar orang akan selalu fokus pada dirinya sendiri, melihat berbagai masalahnya saja dan tidak pernah memperhatikan berbagai hal di sekitarnya. Inilah yang sering kita lakukan, sehingga tak jarang kita akan selalu merasa kekurangan dan tidak pernah merasa nyaman dengan kehidupan yang kita miliki sekarang. Intinya hanya satu, kita tidak mensyukuri apa yang kita miliki saat ini, bahkan meski itu lebih dari pada cukup untuk semua kebutuhan kita.
Di luar sana, ada banyak sekali orang yang selalu sibuk mengeluh dan mengasihani dirinya sendiri dengan membenarkan berbagai keluhannya tersebut. Mereka selalu berkutat pada berbagai urusan pribadi mereka, dan melupakan orang-orang di sekitarnya, bahkan sangat besar kemungkinan jika orang seperti ini tidak memiliki waktu untuk sekedar menikmati apa yang telah mereka miliki saat ini. Apakah kita termasuk salah satu di dalamnya?
Mensyukuri apa yang kita miliki
Beberapa waktu yang lalu, Brian seorang pria Filipina menggungkapkan pengalamannya melalui halaman Facebook miliknya, di mana ia bertemu dengan seorang bocah yang sedang asyik belajar di bawah penerangan lampu jalan. Kejadian tersebut dialaminya saat ia sedang menuju Romadiyas di Calinan, kota Davao, ia sangat terkesan saat melihat bocah kecil tersebut belajar dengan tekun di bawah lampu jalan.
Menurut penuturan pria tersebut lewat Facebooknya, bocah itu terpaksa belajar di pinggir jalan karena rumahnya tidak dialiri listrik. Keluarganya begitu miskin, hingga tak sanggup mengakses layanan listrik di rumah mereka tersebut. Belajar di pinggir jalan menjadi satu-satunya pilihan untuk bocah malang itu, sebab di rumah ia tak dapat melakukannya dengan nyaman karena tak ada penerangan yang memadai di sana.
Tidak ada keluhan atas kekurangan dan ketidaknyamanan yang dihadapinya sepanjang malam ketika belajar, bocah yang kini duduk di bangku kelas 2 tersebut tetap bersemangat untuk belajar, meskipun belajar di pinggir jalan. Ia menginginkan sebuah perubahan dan juga kehidupan yang jauh lebih baik untuknya dan juga keluarganya di masa yang akan datang, sehingga ia belajar dengan sangat keras sejak sekarang. Sungguh, ini adalah mental pejuang yang sebenarnya, yang seringkali tidak dimiliki lagi oleh banyak orang saat ini.
Hal ini tentu sebuah motivasi yang sangat baik bagi kita, di mana kita justru selalu bersikap sebaliknya. Kita seringkali mengeluhkan setiap hal yang tidak kita sukai, meskipun hal itu sebenarnya demi kebaikan kita juga. Kita tidak pernah mensyukuri apa yang telah kita miliki, bahkan meski hal tersebut lebih dari cukup untuk diri kita sendiri.
Berikan waktu untuk berbagai hal di sekitar kita
Berhentilah untuk selalu mengasihani diri sendiri dan mengeluh sepanjang waktu. Di luar sana, ada banyak sekali orang yang tidak seberuntung kita, bahkan berbagai masalah selalu menaungi mereka sepanjang waktu, namun mereka tetap menjalani kehidupan mereka dengan bersemangat dan tersenyum bahagia.
Jangan hanya fokus pada diri sendiri dan mengabaikan berbagai hal lain di sekitar kita, sebab di sana banyak pelajaran yang berguna dan juga pengalaman yang bisa kita petik. Melihat berbagai hal lain di luar kehidupan kita, akan membuat kita bersyukur dan bisa menjalani kehidupan dengan “normal”. Artinya, kita akan menikmati apa yang kita miliki saat ini, bahagia dan selalu merasa tenang dalam menjalani hari-hari, itulah makna kehidupan yang sesungguhnya.
Itulah cerita tentang seorang bocah yang rela membaca di bawah penerangan lampu jalan, kisah ini benar benar menyentuh. bagaimana seorang bocah yang dirumahnya tidak dialiri listrik akan tetapi dia tidak menyerah, bahkan dengan semangat dia belajar dibawah penerangan lampu jalan.
Semoga kisah ini bermanfaat.