Memilih Orang Pintar Atau Bijaksana

Di dunia banyak sekali orang pintar atau manusia yang menganggap dirinya pintar…

Pada umumnya Orang Pintar akan cenderung selalu mau berdebat, berbantahan & bahkan terkadang berkelahi ketika berkumpul, terutama karena kepalanya dibuatnya membatu oleh kepintaran-kepintaran-nya.


Ciri-ciri Orang bijaksana selalu membuat dirinya selentur air, ketika berkumpul ia akan cepat sekali menyatu, bersenyawa seperti Air sesuai wadah kebijaksanaannya.

Orang bijaksana mampu meregangkan  "kepadatannya" mengikuti situasi dan kondisi dimana dia berada.

Pada situasi yang panas dia akan "menguap" menjadi uap air, pada keadaan dingin dia pun bisa turun menjadi "embun" penyejuk dipagi hari dan pada keadaan dingin yang ekstrim dia mampu "membatu" menjadi es dan bertahan dalam kondisi itu utk waktu yang lama hingga suhu kembali normal dan dia kembali ke wujudnya yang semula.

Aristotle mengatakan : "Knowing yourself is the beginning of all wisdom."

Di dunia kerja, ada banyak orang pintar dengan gagasan-gagasan yang brillian. Namun seringkali justru tidak mampu bersatu dengan team dan akibatnya efektivitas dan efisiensi kerja team menjadi buruk.

Gagasan brillian yang dimiliki pun menjadi sia-sia karena tidak didukung oleh anggota team lainnya. Tentu saja hal ini menjadi kontra produktif bagi perusahaan tersebut.

Oleh karenanya di jaman ini lebih banyak perusahaan mencari karyawan yang cocok ketimbang karyawan yang pintar.

Karyawan yang cocok  adalah orang-orang yang bijaksana

Orang yang mengerti menempatkan dirinya di dalam organisasi, larut dan bersenyawa di dalam team, serta berkontribusi positif bersama teman-teman yang ada di dalam team tersebut.

Oleh karenanya mari instropeksi diri kita, seberapa "cair" kah diri kita? Seberapa bijakkah kita.

"The only true wisdom is in knowing you know nothing."
(Semakin bijaksana seseorang semakin dia tahu bahwa dia tidak tahu apa-apa)
Socrates

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »