Suatu saat menjelang ujian/ulangan mata pelajaran sejarah di sebuah sekolah SMP, para murid merasa tidak punya cukup waktu untuk persiapan. Karena itu mereka mencoba merayu gurunya agar menunda ujian tersebut.
Sang guru yang kebetulan juga merangkap sebagai guru agama tidak memenuhi permintaan mereka. "Kalian masih punya cukup waktu kalau kalian mau bersungguh-sungguh," katanya.
Mereka tetap mencoba merayu, "Paling tidak kami harap bapak bisa memberikan soal yang mudah-mudah saja, deh.." pinta para murid.
"Oh, saya tidak bisa memberi jaminan untuk itu," jawab sang guru.
"Ayolah pak," kata seorang murid yang sering melucu. "Kan bapak bisa meninggalkan pertanyaan-pertanyaan ujian itu di meja Bapak, seakan-akan tidak sengaja gitu, lho..hihik."
Guru itu terlihat berpikir sejenak lalu berkata, "Wah saya pikir itu ide yang bagus juga! Ia tersenyum, "Kalian tak perlu susah-susah mencarinya. Ini saya bagikan semua soal ujian itu dan kalian bisa menemukan jawabannya di perpustakaan sekolah. Saya harap kalian bisa saling membantu."
Alhasil mereka semua bekerja keras dan saling membantu dalam 4 hari sebelum ujian. Saat ujian tiba, dan soal-soal ternyata persis sama dengan yang mereka telah dapatkan maka semuanya dapat mengerjakannya dengan baik. Bahkan diantara mereka bisa saling mengatakan, "Alangkah bodohnya kita kalau tidak bisa lulus dari ujian yang pertanyaan-pertanyaannya sudahkita ketahui sebelumnya!"
Semua murid puas dan saat pelajaran agama, murid yang suka melucu bertanya kepada sang guru, "Terimakasih pak atas kebaikan hati bapak, tetapi mengapa bapak mau memberikan soal-soal itu kepada kami?"
"Hmm, ya... itu semua karena kalian mau bekerja keras mencari jawabannya. Itulah hakikat dari Hari Penghakiman Terakhir. Kita semua telah diberikan soal-soal ujiannya tinggal bagaimana usaha kita menemukan jawabannya untuk Ujian Terakhir kita di Akhirat!"