Uang 200 Juta Tiba-tiba Masuk ke Rekening Bapak Ini, Tak Disangka Identitas Pengirimnya!


Aridjaya - Bagas adalah seorang gelandangan. Dulunya ia adalah seorang tentara, tapi karena kakinya jadi pincang saat bertugas, ia pun tak lagi bisa mengabdi pada negara. Pulang rumah dengan kaki pincang, istrinya pun menangis terus setiap hari. Akhirnya Bagas memutuskan untuk menceraikannya.

Uang 200 Juta Tiba-tiba Masuk ke Rekening Bapak Ini, Tak Disangka Identitas Pengirimnya!

20 tahun lebih berlalu, Bagas menggelandang seorang diri. Kakinya yang tidak bisa berfungsi dengan baik membuat ia tidak bisa bekerja. Ia pun cuma bisa mengais-ngais sampah setiap hari memungut botol bekas untuk dijadikan uang. Ia sama sekali tidak pernah menghubungi mantan istrinya juga tidak menikah lagi.

Suatu hari, dua orang polisi mencarinya dan mengatakan bahwa uang pensiun dan kompensasi dari pemerintah sudah turun, namun selama ini mereka tidak berhasil melacak keberadaan Bagas. Bagas pun disuruh membuat rekening supaya nanti uangnya bisa dikirim.


Ini menjadi sebuah kabar baik buat Bagas. Ternyata negara tidak melupakannya. Ia pun meneteskan air mata bahagia.

Baru buka rekening 3 hari, masuk uang sebesar 200 juta dari pengirim tak dikenal. Bukan dari pemerintah. Bagas pun bingung dari mana asal usul uang ini. Kemudian ia melapor polisi dan pihak bank untuk melacak asal usul uang tersebut.



Siapa sangka begitu diselidiki, ternyata uang tersebut berasal dari seorang pria bernama Agus, yang tak lain adalah anaknya sendiri.

"Anak? Saya mana punya anak?", tanya Bagas kebingungan.


Ternyata 20 tahunan yang lalu, saat ia menceraikan istrinya, istrinya tengah hamil 2 bulan. Istrinya juga ketika sudah bercerai baru tahu kalau dirinya hamil. Istrinya pun membesarkan anaknya sendirian. Sekarang anaknya bekerja di luar negeri dan gajinya dikirim pulang, sebagian dikirim untuk Bagas.

Begitu mengetahui kebenarannya, Bagas pun terduduk lemas. Dirinya penuh dengan penyesalan. Ia tak menyangka ia mengusir istrinya yang tengah hamil. Sekarang istrinya membesarkan anaknya dan menyuruhnya untuk ingat kepada ayahnya. Ia sungguh tidak tahu harus bagaimana, selain mengucapakan terima kasih dan rasa syukur dalam hati. Ia bertekad untuk mencari keberadaan istri dan anaknya dan hidup bersama kembali.

*) Kisah ini adalah fiktif. Gambar hanya berupa ilustrasi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »