Romlah mengajak Parno, anak Romlah yang berumur 4 tahun, untuk meletakkan bunga di makam nenek buyutnya.
Romlah menjelaskan pada Parno bahwa nenek buyutnya dikubur di makam itu dan mereka datang membawakan bunga untuknya.
Parno merenungkan kata-kata itu selama beberapa detik, lalu secara pelan-pelan dia membungkukkan badan, mengetuk batu nisan nenek buyutnya dan berkata,
”Hey, Nek, keluar dong … dan ambil bunganya, ya!”